Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan merupakan kejadian yang terjadi pada dua orang atau lebih yang sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi pangan dimana pangan tersebut terbukti berdasarkan analisis epodemiologi menjadi sumber penularan.
KLB Keracunan Pangan terjadi diberbagai negara (Negara maju maupun Negara berkembang) dengan jumlah yang berbeda-beda. KLB Keracunan Pangan dapat disebabkan oleh kontaminasi pada pangan yang disebabkan oleh bakteri, virus serta parasit.
- Kontaminasi oleh Bakteri
Kontaminasi akibat adanya bakteri dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti makanan yang belum matang sepenuhnya, lingkungan yang tidak bersih, alat-alat yang digunakan bersamaan dengan bahan pangan lainnya, tidak bersih saat mencuci bahan pangan, dan air yang digunakan untuk mencuci bahan pangan tidak bersih .
Umumnya, makanan yang belum matang sepenuhnya terkontaminasi oleh bakteri Campylobacter. Rentang waktu antara memakan makanan yang telah terkontaminasi bakteri ini dengan mulai mengalami gejala keracunan makanan ialah dua hingga lima hari. Selain itu, Salmonella merupakan bakteri yang dapat ada pula pada makanan yang belum sepenuhnya matang. Rentang waktu adanya gejala keracunan dari saat memakan makanan yang telah terkontaminasi makanan ialah 12 hingga 72 jam.
Bahan pangan yang tidak dicuci dengan baik (tidak bersih) merupakan salah satu penyebab adanya bakteri dalam makanan. Bakteri yang umumnya tumbuh ialah E.coli. E.coli merupakan bakteri yang berada pada saluran pencernaan. Adanya bakteri ini pada makanan (misalkan sayur) dapat disebabkan oleh pupuk yang digunakan merupakan pupuk kandang, sehingga menyebabkan adanya E.coli pada bahan pangan.
Disamping itu, apabila bahan pangan tidak dicuci dengan bersih serta tidak dimasak dengan baik maka dapat pula menyebabkan terjadinya kontaminasi oleh E.coli. Air yang digunakan untuk mengolah bahan pangan dapat pula menjadi salah satu penyebab terjadinya kontaminasi. Apabila air yang digunakan untuk mengolah bahan pangan telah terkontaminasi, maka bahan pangan tersebut akan terkontaminasi pula. Bakteri yang umumnya mengkontaminasi makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi ialah Shigella.
- Kontaminasi oleh Virus
Kontaminasi pangan oleh Virus umumnya disebabkan oleh adanya kontak pangan dengan orang yang sakit, namun virus merupakan mikroorganisme yang hanya dapat hidup dalam sel hidup saja.
Virus yang umumnya menjadi kontaminan pada pangan ialah adalah norovirus, HAV (Hepatitis A virus), HEV (Hepatitis
E virus), dan rotavirus. Norovirus gastroenteritis
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus melalui konsumsi kerang dan makanan segar. Disamping itu, penyebaran virus ini dapat pula terjadi di air. Hepatitis A virus umumnya tersebar dari air dan lingkungan yang tidak bersih. Hepatitis E merupakan penyakit akibat konsumsi produk olahan babi, kerang dan
daging hasil perburuan yang tidak dicuci dengan bersih atau airnya terkontaminasi. Rotavirus atau Human Rotavirus (HRV) adalah salah satu virus penyebab gastroenteritis pada anak-anak dan balita di seluruh dunia yang menyebabkan dehidrasi akut. Virus ini umumnya dapat ditularkan antarorang,
serta melalui makanan dan air pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk (FAO
dan WHO, 2008).
- Kontaminasi oleh Parasit
Makanan yang terkontaminasi oleh parasit umumnya menyebabkan infeksi. Terdapat beberapa parasit yang umumnya mengkontaminasi makanan, yaitu Parasit Giardia intestinalis dapat menyebabkan infeksi giardiasis, parasit Cryptosporidium menyebabkan infeksi Cryptosporidiosis, dan parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan infeksi ameobiasis.
Pencegahan terhadap keracunan makanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
- Tidak meletakkan makanan mentah dan makanan matang di wadah yang sama
- Mecuci bahan pangan menggunakan air bersih
- Mencuci bahan pangan dengan benar
- Masak bahan pangan hingga sepenuhnya matang
- Menjaga suhu makanan tetap stabil
- Mencuci tangan sebelum mengolah bahan pangan
- Mencuci peralatan pengolah makanan dengan bersih
- Mencairkan makanan beku pada lemari pendingin, tidak pada suhu ruang
Advisory Committee on the Microbiological Safety of Food. 2013. An Update on Viruses in the Food Chain [online]. Diakses dari : www.food.gov.uk/sites/default/files/acmsf-virus-report.pdf. Diakses tanggal 16 April 2016
Food and Agriculture Organization dan World Health Organization. 2008. Viruses in Food : Scientific Advice to
Support Risk Management Activities [online].
Diakses dari : http://www.who.int/foodsafety/publications/micro/Viruses_in_food_MRA.pdf. Diakses tanggal 18 April 2016.
NHS, 2015. Food Poisioning
Causes. [Online]. Diakses dari: http://www.nhs.uk/Conditions/Food- poisoning/Pages/Causes.aspx.
Diakses tanggal: 16 April 2016.